"Kondisi lingkungan dan sistem aliran air yang kurang optimal menjadi penyebab utama. Banjir besar terjadi padahal curah hujannya tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, tetapi dampaknya jauh lebih parah di tahun ini.
Jadi, data dan fakta ini menunjukkan bagaimana pengaruh kondisi lingkungan kita," ungkapnya.
Baca Juga:
BMKG Yogyakarta Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Akibat Fenomena Shearline di Jawa
Sebagai langkah mitigasi jangka pendek, BMKG mengimbau pemerintah daerah untuk memanfaatkan aplikasi Infobmkg (Weather Prediction), yang menyediakan prakiraan cuaca harian hingga enam hari ke depan selama periode Lebaran.
Aplikasi ini menyajikan informasi lengkap terkait intensitas hujan, suhu udara, kecepatan dan arah angin, serta potensi gelombang tinggi di jalur mudik.
BMKG bersama pemerintah juga meminta masyarakat untuk selalu mengikuti informasi cuaca terkini dan memperhatikan peringatan dini yang disebarluaskan BMKG setidaknya sepekan sebelum potensi cuaca ekstrem terjadi.
Baca Juga:
BMKG Ingatkan Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Tanah Laut
Sebagai penutup, BMKG kembali mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gangguan cuaca ekstrem saat perjalanan mudik Lebaran 2025.
Dengan koordinasi yang baik antarinstansi serta pemantauan cuaca secara berkala, diharapkan perjalanan mudik dapat berlangsung aman dan lancar.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.