WahanaNews.co | Angin panas-kuat luar angkasa dari bintang neutron terlihat bertiup melalui alam semesta dan meledak.
Ilmuwan berharap, temuan menyeramkan itu bisa mengajari publik lebih banyak tentang perilaku benda ekstrem di alam semesta.
Baca Juga:
Bumi Deteksi Sinyal Misterius dari Jarak 16.000 Tahun Cahaya, Siapa Pelakunya?
Mengamati perilaku seperti itu di bintang sangatlah jarang sehingga masih sedikit yang bisa diketahui mengenai topik tersebut.
Peneliti University of Southhampton memakai teleskop kuat di Bumi dan luar angkasa untuk mengamati ledakan angin di angkasa.
Menurut mereka, dilansir New York Post, fenomena itu berasal dari sesuatu yang disebut biner sinar-X bermassa rendah (LMXB).
Baca Juga:
NASA Meluncurkan Satelit PACE untuk Studi Kesehatan Laut dan Iklim
Sekadar informasi, LMXB adalah sistem luar angkasa alami yang berisi bintang neutron atau lubang hitam yang melahap sesuatu.
Bintang neutron dan bintang tersebut tertangkap sedang mengoyak bintang tetangganya.
Aktivitas itu mendorong "cakram angin" ke luar angkasa mengingat angin di sana adalah sebuah ruang berbeda dengan angin di Bumi.
Angin luar angkasa, secara teknis, terdiri atas banyak partikel dan mempunyai energi yang semuanya membubung ke arah yang sama.
Penemuan itu disebut sebagai Swift J1858 dan para ilmuwan telah menerbitkan sebuah studi tentang temuan tersebut di jurnal Nature.
Penulis utama, Dr Noel Castro Segura, dari University of Southampton, mengatakan, "Letusan seperti ini jarang terjadi dan cukup unik."
"Biasanya, mereka sangat tertutup oleh debu antarbintang, yang membuat pengamatan menjadi sangat sulit," imbuh Noel Castro Segura.
"Swift J1858 terbilang istimewa. Terletak di sisi lain galaksi kita, pengaburannya cukup kecil untuk potensi studi gelombang penuh," ujarnya.
Noel Castro Segura dan para peneliti dari University of Southampton menemukan berbagai jenis angin luar angkasa selama penelitian.
Nathalie Degenaar dari Universitas Amsterdam menyambung, “Bintang-bintang neutron memang memiliki tarikan gravitasi sangat kuat."
Jadi, dengan pola seperti itu, menurut Nathalie Degenaar, bintang-bintang neutron memungkinkan untuk melahap gas dari bintang lain.
Namun, sebagian besar gas yang ditarik bintang neutron tidak dikonsumsi, tetapi terlempar ke luar angkasa dengan kecepatan tinggi.
“Perilaku tersebut berdampak besar, baik terhadap bintang neutron sendiri maupun lingkungan sekitar," pungkas Nathalie Degenaar. [gun]