a. Gelombang Rossby Ekuator yang merambar ke arah barat melanda Samudera Hindia selatan Banten dan Jawa Barat, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan bagian timur.
b. Gelombang Kelvin yang mengalir ke arah timur terpantau melewati Aceh bagian selatan, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Kep. Bangka Belitung, Selat Malaka, Selat Karimata, Laut Natuna, Laut Natuna Utara, Kalimantan Barat bagian barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
c. Gelombang dengan Low Frequency yang cenderung persisten mencakup wilayah Laut Sulu dan Filipina bagian selatan.
BMKG juga menyebut faktor wilayah pertemuan beberapa gelombang bisa memicu hujan.
"Kombinasi antara MJO, gelombang tipe Low Frequency, gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby Ekuator pada wilayah dan periode yang sama," kata BMKG, "dapat meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut."
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
Wilayah-wilayah itu antara lain Aceh bagian selatan, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Kep. Bangka Belitung, Selat Malaka, Selat Karimata, Laut Natuna, Laut Natuna Utara, Kalimantan Barat bagian barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Pemicu hujan lain dari regional adalah suhu muka air laut. Anomali suhunya terpantau mencapai +0.5º Celsius hingga +3º C.
BMKG menyebut ini bisa meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air) di Selat Malaka, Selat Sunda, Laut Jawa, Selat Madura, Laut Bali, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Teluk Bone, Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Banda, Laut Flores, Laut Arafuru bag timur, Laut Seram, Samudera Hindia Selatan NTB -NTT, Laut Sawu, Laut Timor, Laut Halmahera, Teluk Cendrawasih, dan Samudera Pasifik utara Papua.
Tak ketinggalan, ada sirkulasi siklonik yang terpantau di Papua Barat, dan di Samudra Pasifik utara Papua Barat.