Meriam ini di Indonesia pada awal dekade 1960-an. Dilansir dari situs indomiliter, meriam M1939 61-K yang dimiliki oleh militer Indonesia mulai datang pada tahun 1961.
Detasemen yang menggunakan meriam ini adalah Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarharlan) yang memfokuskan tugas sebagai pelindung serangan udara.
Baca Juga:
Mabes TNI Kirim Prajurit Terbaiknya Ikuti Latihan Integrasi Di Australia
2. Menggunakan Kaliber yang tergolong Unik
Meriam arhanud M1939 61-K terbilang menggunakan kaliber yang cukup unik dan jarang. Meriam ini memggunakan kaliber 37 mm yang merupakan kaliber standar meriam penagkis serangan udara Uni Soviet pada masa perang dunia 2.
Dilansir dari wikipedia, meriam ini dianggap terinspirasi dari meriam Bofors 25 mm Model 1933 yang dibeli pada tahun 1935.
Baca Juga:
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Puncak Peringatan HUT Ke-79 TNI di Monas
Kaliber meriam yang cukup unik tersebut disinyalir sebagai salah satu cara yang digunakan oleh Uni Soviet agar senjata ini tidak dapat digunakan pihak musuh apabila dirampas karena amunisinya yang cukup berbeda.
Meriam ini memiliki jarak jangkauan mulai dari 4.000-5.000 meter untuk target udara. Sedangkan, untuk target darat kemungkinan dapat menjangkau jarak sekitar 6.000 meter. Meriam ini dioperasikan oleh 6-8 orang.
3. Masih Digunakan TNI-AL Hingga Hari ini