Kandungan gas air mata yang umum digunakan berbahan chloracetophenone (CN), chloropicrin (PS), dibenz (b,f)(1,4)oxazepine (CR), dan o-chlorobenzylidenemalononitrile (CS).
Penggunaan senjata kimia jenis gas air mata dilarang untuk peperangan oleh CWC, namun diizinkan untuk digunakan pihak kepolisian sebagai pengurai kerumunan, menurut laporan Britannica.
Baca Juga:
Negosiasi Nuklir Dimulai, Iran Tawarkan Proposal Damai
Dugaan senjata kimia Rusia di Ukraina
Senjata kimia disangkakan AS telah digunakan Rusia saat menginvasi Ukraina yang kini sudah memasuki pekan ketiga sejak 24 Februari lalu.
AS melontarkan pernyataan itu setelah Menteri Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan AS mendanai pembuatan senjata biologis di Ukraina.
Konashenkov mengungkap punya bukti atas hal itu dan telah menjadi perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca Juga:
190 Markas Hizbullah Diserahkan, AS Desak Pelucutan Senjata Total
Sejauh ini belum ada pembuktian dari kedua belah pihak tentang penggunaan senjata kimia dan biologi dalam konflik Rusia dan Ukraina. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.