Proses pembentukan bongkahan emas bersifat kumulatif.
Setiap kali terjadi gempa bumi, sedikit demi sedikit emas menempel pada bongkahan yang sudah ada, memperbesarnya seiring waktu.
Baca Juga:
Bank Sulteng Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Gempa 5,8 SR Poso
"Bongkahan emas ini seperti bola salju yang terus membesar," kata Voisey.
Para ilmuwan menguji teori ini melalui simulasi laboratorium, meniru kondisi gempa bumi untuk melihat bagaimana partikel emas bereaksi terhadap muatan listrik yang dihasilkan kuarsa.
Hasilnya sangat mengejutkan: partikel emas benar-benar mengendap dan membentuk kelompok kecil, mirip dengan apa yang terjadi di alam.
Baca Juga:
Gunung Klyuchevskoy Meletus Usai Gempa Dahsyat di Pasifik, Lava Mengalir Deras di Lereng Barat
Penemuan ini sangat penting bagi dunia pertambangan. Dengan memahami bagaimana bongkahan emas terbentuk, para ahli geologi bisa mengembangkan teknologi baru untuk mendeteksi emas di bawah tanah.
Namun, Voisey memperingatkan bahwa menemukan bongkahan emas tetap memerlukan keberuntungan.
Penemuan ini juga menunjukkan bahwa alam bekerja dengan cara yang sangat kompleks dan menakjubkan.