Ini termasuk entitas dan individu yang ditetapkan oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai organisasi teroris asing (FTO) atau teroris global yang ditetapkan secara khusus (SDGT).
"Kami menghapus Glorifikasi, Dukungan, dan Representasi entitas Tingkat 1, pemimpin, pendiri, atau anggota terkemuka mereka, serta referensi yang tidak jelas kepada mereka," urai Meta.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Kedua, Tingkat (Tier) 2, yang mencakup Aktor Non-Negara yang melakukan kekerasan terhadap aktor negara atau militer dalam konflik bersenjata tetapi tidak secara sengaja menargetkan warga sipil.
Ini juga merupakan entitas yang mungkin berulang kali melakukan pelanggaran terhadap kebijakan Ujaran Kebencian atau Organisasi dan Individu Berbahaya Meta di dalam atau di luar platform.
"Kami menghapus Glorifikasi, Dukungan Material, dan Representasi entitas ini atau pemimpin, pendiri, atau anggota terkemuka mereka."
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
Sebetulnya, Malaysia pernah mengajukan komplain kepada Meta atas penghapusan kontennya, termasuk liputan media lokal tentang pertemuan terakhir Anwar dengan Haniyeh.
Belakangan setelah protes itu, materi-materi konten tersebut kemudian dipulihkan. Meta pada saat itu mengatakan pihaknya tidak sengaja menekan suara-suara di platform Facebook-nya dan tidak membatasi konten yang mendukung Palestina.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.