Selain itu, titik radiant hujan meteor akan tinggi di langit setelah gelap. Oleh karena itu, waktu terbaik untuk menyaksikan Geminid adalah pada saat puncaknya.
Sementara itu, Planetarium Jakarta melaporkan bahwa puncak Geminid di Indonesia akan berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 14-15 Desember 2023.
Baca Juga:
Mau Lihat Atraksi Langit? Simak Jadwal 12 Hujan Meteor Tahun 2024
“Hujan Meteor Geminid aktif mulai tanggal 4 hingga 17 Desember 2023, dengan puncaknya pada tanggal 14-15 Desember 2023.
Fenomena ini dapat diamati mulai pukul 20.05 WIB hingga Matahari terbit,” demikian keterangan dari akun resmi Planetarium Jakarta.
Meteor Geminid terkenal karena kecerahan dan kecepatannya, sering kali memancarkan warna kuning, namun bisa juga tampak putih atau hijau, menjadikannya sebagai satu-satunya hujan meteor berwarna tahun ini, seperti yang dilaporkan oleh Live Science.
Baca Juga:
Siap-siap, Hujan Meteor Puppid Velid Bakal Beratraksi di Angkasa
Selain itu, Geminid juga dikenal sebagai satu-satunya hujan meteor besar yang tidak berasal dari komet, melainkan dari asteroid. Sementara komet terdiri dari partikel debu es, asteroid terbentuk dari batuan.
Bintang jatuh biasanya disebabkan oleh meteoroid yang tersisa di jalur orbit Bumi. Ketika meteoroid ini memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi dan terbakar, itu dikenal sebagai meteor.
Geminid diyakini berasal dari 3200 Phaethon, sebuah asteroid yang mengorbit matahari setiap 1,4 tahun. Asteroid ini, dengan diameter sekitar 5,1 kilometer, diduga pecah dari suatu komet, kata NASA, dan saat mendekati matahari, membentuk ekor serupa komet, meninggalkan meteoroid di tata surya bagian dalam. Kecepatan bintang jatuh ini mencapai 34 kilometer per detik.