WahanaNews.co, Jakarta - Microsoft memutuskan untuk keluar dari posisi pengawas atau non-voting observer di jajaran direksi perusahaan kecerdasan buatan OpenAI.
Dilansir dari Tech Crunch pada Rabu (10/7/2024), Microsoft menilai bahwa OpenAI telah meraih kemajuan memuaskan sebagai perusahaan yang membidangi teknologi kecerdasan buatan (AI). Oleh karena itu, Microsoft kini sudah yakin dengan arah kebijakan yang ditempuh oleh perusahaan pimpinan Sam Altman tersebut.
Baca Juga:
Kesepakatan Apple dan OpenAI Bawa ChatGPT ke iOS 18 Tahun 2024
Di sisi lain, OpenAI mengatakan bahwa tidak ada lagi yang akan mengisi posisi pengawas di dewan direksi perusahaan setelah mundurnya Microsoft.
"Kami berterima kasih kepada Microsoft atas kepercayaannya terhadap Dewan Direksi dan arah perusahaan, dan kami berharap dapat melanjutkan kemitraan kami yang sukses ini," kata OpenAI dalam pernyataannya.
Diketahui, Microsoft menjadi pengawas direksi perusahaan OpenAI setelah Sam Altman dipecat dan kemudian dipekerjakan kembali oleh OpenAI pada tahun lalu. Selain itu, perusahaan tersebut juga merombak formasi dewan direksi dengan mengganti semua anggotanya kecuali CEO Quora Adam D'Angelo.
Baca Juga:
OpenAI Rilis GPT-4o Gratis: AI Terbaru dengan Performa Cepat dan Humanis
Formasi baru dewan direksi OpenAI terdiri atas mantan co-CEO Salesforce Bret Taylor, mantan Menteri Keuangan Amerika Serikat Larry Summers, CEO Instacart Fidji Simo, mantan EVP Sony Corp Nicole Seligman, mantan CEO Bill and Melinda Gates Foundation Dr. Sue Desmond-Hellmann, mantan kepala Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat Paul Nakasone, dan Sam Altman serta D’Angelo.
Sejak perombakan dewan direksi OpenAI tahun lalu, sejumlah peneliti seperti Andrej Karpathy dan Ilya Sutskever memutuskan hengkang dari perusahaan tersebut.
Setelah keluar dari OpenAI, Sutskever mendirikan perusahaan baru bernama Safe Superintelligence Inc. (SSI) yang berfokus pada peningkatan keamanan AI.