WAHANANEWS.CO, Jakarta - Di balik interaksi santun pengguna dengan ChatGPT, tersimpan cerita menarik tentang biaya besar yang harus ditanggung perusahaan pembuatnya.
Ungkapan sederhana seperti “tolong” dan “terima kasih” ternyata berdampak nyata pada operasional OpenAI secara teknis dan finansial.
Baca Juga:
Instagram Rajai Daftar Aplikasi Terpopuler di Dunia, Ini 10 Besar Lainnya
Tak sedikit pengguna ChatGPT yang membubuhi permintaan mereka dengan kata-kata sopan seperti “tolong” dan “terima kasih”.
Meskipun sedang berkomunikasi dengan kecerdasan buatan (AI), kebiasaan ini dianggap sebagai bentuk kesopanan atau etika digital.
Namun siapa sangka, kata-kata sopan tersebut ternyata membawa beban biaya bagi OpenAI, perusahaan di balik pengembangan ChatGPT.
Baca Juga:
Siap Lawan ChatGPT, Meta AI Dikabarkan Siapkan Aplikasi Sendiri
Hal ini terungkap dari cuitan CEO OpenAI, Sam Altman, di platform media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
Altman menjelaskan bahwa penggunaan frasa “tolong” dan “terima kasih” dari pengguna menyebabkan OpenAI harus mengeluarkan biaya hingga jutaan dollar.
Biaya ini berasal dari konsumsi energi yang dibutuhkan untuk memproses token tambahan yang dihasilkan oleh kata-kata tersebut.