WahanaNews.co, Jakarta - Perusahaan kecerdasan buatan (AI) OpenAI secara resmi meluncurkan model bahasa besar (large language model/LLM) terbaru dan tercanggih mereka, yakni GPT-4o, pekan ini.
Seperti halnya GPT-3.5 atau GPT-4 Turbo, GPT-4o dapat diakses secara gratis melalui chatbot populer ChatGPT. Namun, GPT-4o diklaim dapat membuat interaksi pengguna dengan chatbot tersebut lebih "hidup".
Baca Juga:
Jawab Perkembangan AI di RI, Stafsus Presiden: Dibutuhkan Regulasi
Hal ini dikarenakan fitur respons suara di GPT-4o, yang sebenarnya sudah ada pada model-model AI OpenAI sebelumnya, kini lebih natural, ekspresif, dan humanis, dengan intonasi dan emosi yang mirip manusia.
OpenAI mendemonstrasikan kemampuan GPT-4o dalam sebuah video di kanal YouTube mereka.
Dalam video tersebut, Chief Technology Officer (CTO) OpenAI, Mira Murati, bersama dua rekannya, menunjukkan bahwa GPT-4o dapat memberikan feedback dan solusi kepada pengguna saat mereka melakukan kesalahan.
Baca Juga:
Bos NVIDIA Ungkap AI Bisa Jadi Senjata RI Genjot Pertanian
Proses ini dilakukan secara real-time melalui interaksi suara, menjadikan pengalaman tersebut lebih mirip percakapan dengan seseorang.
Respons GPT-4o juga lebih cepat dibandingkan asisten digital seperti Google Assistant atau Siri.
Selain cepat, suara yang dihasilkan oleh GPT-4o juga akan terdengar lebih ekspresif, misalnya dengan nada tertawa atau kesal, serta berbagai intonasi seperti halus, keras, nada robot, dan lainnya sesuai keinginan pengguna.
Selain itu, GPT-4o dapat berhenti bicara jika pengguna menginterupsinya. Pada model AI sebelumnya, chatbot akan terus berbicara hingga menyelesaikan kalimatnya.
GPT-4o juga memiliki kemampuan menerjemahkan bahasa secara langsung. Dalam video demonstrasi, AI ini dapat menerjemahkan bahasa Italia ke bahasa Inggris melalui suara, selama bahasa tersebut didukung oleh ChatGPT.
Selain suara yang lebih natural, GPT-4o lebih pintar dalam mendeskripsikan gambar yang "dilihat" dan merangkum informasi yang ada di dalam gambar tersebut. Ini sesuai dengan nama GPT-4o, di mana "o" adalah singkatan dari "omni" yang berarti serba bisa.
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, omni kira-kira memiliki arti "serba bisa". Artinya, GPT-4o merupakan model AI serba bisa di berbagai tipe pemrosesan konten, mulai dari teks, gambar, hingga suara.
Melansir TechCrunch via KompasTekno, Selasa (14/5/2024), model AI GPT-4o kini tersedia dan bisa dijajal via ChatGPT versi gratis maupun berbayar (Plus dan Team).
Pengguna ChatGPT berbayar akan memiliki benefit lebih, yaitu rate limit lima kali lebih besar dari pengguna ChatGPT gratisan.
Rate limit adalah batas penggunaan ChatGPT berdasarkan input teks atau suara yang dimasukkan pengguna ke ChatGPT.
Jika pengguna terlalu sering atau banyak meminta ChatGPT untuk merespons sesuatu, maka rate limit akan cepat terpenuhi.
Apabila rate limit dilampaui, maka pengguna akan "dipaksa" untuk menggunakan ChatGPT dengan model AI yang lebih lawas, yaitu GPT-3.5.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]