Lebih lanjut, Made Joni mengungkapkan masih belum tahu persis mekanisme alat Nikuba.
"Namun soal Nikuba saya belum tahu persis mekanisme apa yang digunakan. Karena kalau menggunakan elektrolisis tentu perlu energi listrik. Apakah cukup dari aki motor, saya belum tahu. Intinya saya perlu perkaya dulu info tentang Nikuba," ujar Made Joni.
Baca Juga:
Bendungan di Ukraina Meledak, Puluhan Ribu Warga Sekitar Terdampak Luapan Air
Sebelumnya, Pakar Teknik Mesin Institut Sepuluh November Motnas, Dr. Moh. Nur Yuniarto mempertanyakan cara kerja Nikuba, alat yang diklaim bisa mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan bermotor.
Menurut Nur, jika kendaraan masih membutuhkan bensin atau solar untuk dijalankan, Nikuba sama saja tidak ada gunanya.
"Dipastikan dulu, itu tetap pakai bensin tidak? Kalau masih pakai bensin, 1 liter air juga bisa keliling dunia karena dia tidak menghilangkan bensin atau solar di kendaraan," ujarnya.
Baca Juga:
Wakil Bupati Kaur Bengkulu Terluka Akibat Ledakan Petasan
Menyoal keamanan pemakaian Nikuba, Nur memastikan tidak akan terjadi konsleting listrik. Sebab daya yang dipakai kecil, yakni hanya 12 volt.
"Tidak perlu khawatir konsleting karena pakai listrik 13 volt yang diklaim untuk melalukan elektrolisasi hidrogen dari air. Kecuali alat yang sudah ada HHO Generator itu kalau dipakai dalam jangka panjang akan merusak mesin," jelasnya.
Alat Nikuba menjadi viral usai dipakai 30 anggota TNI di Kodam III Siliwangi. Alat tersebut diklaim bisa membuat perjalanan dari Cirebon ke Semarang yang berjarak 273 km ditempuh hanya dengan menggunakan 1 liter air. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.