"Es yang terbentuk pada dasarnya adalah udara yang didinginkan oleh tangki yang terperangkap di dalam celah busa tetapi bukan tangki sebenarnya," kata Nail.
Personel NASA, katany, telah melihat retakan serupa pada busa ketika digunakan pada pesawat ulang-alik sebelum pensiun pada 2011.
Baca Juga:
Don Pettit Astronot Tertua NASA Kembali ke Bumi Rayakan Ulang Tahun ke-70
Masalah Mesin No. 3 dan keretakan itu sejalan kekhawatiran tentang kebocoran hidrogen cair roket.
Kebocoran selama proses pengisian bahan bakar tampak mirip dengan yang terjadi selama tes pengisian bahan bakar SLS awal tahun ini, kata Nail.
"Meskipun masalah serupa diidentifikasi dalam latihan wet dress sebelumnya, itu mungkin tidak selalu menjadi penyebab yang sama," tulis pejabat NASA.
Baca Juga:
China Tuduh AS Lancarkan Serangan Siber di Tengah Perang Dagang
NASA menghentikan dan memulai kembali aliran hidrogen cair ke dalam tangki dalam upaya untuk memverifikasi kebocoran dan bahkan melanjutkan dengan mengisi bahan bakar tahap atas roket setinggi 322 kaki (98 meter) sementara para insinyur mengerjakan masalah tersebut. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.