Di Asia Tenggara, laporan tersebut mengungkapkan dampak pada pengalaman pelanggan di berbagai industri, salah satunya di Indonesia:
- 74 persen konsumen di Indonesia jarang dapatkan berita dan pembaruan olahraga yang relevan.
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
- 33,2 persen orang Indonesia menginginkan pengingat pembaruan langganan dan peringatan melalui notifikasi push di handphone, sementara 25,20 persen lebih memilih pesan dalam aplikasi seluler dan spanduk situs web pesan dalam aplikasi.
- mobile in-app message masih menjadi cara yang paling diminati konsumen Indonesia untuk mendapatkan pembaruan dan peringatan pengiriman dengan 28,8 persen, diikuti oleh notifikasi push di handphone dengan 25,6 persen dan WhatsApp dengan 18,4 persen.
- 20,4 persen konsumen di Indonesia ingin mendapatkan penawaran pinjaman dan pembaruan dari bank melalui WhatsApp, sementara 18,8 persen konsumen di Indonesia mengandalkan notifikasi push untuk mendapatkan pembaruan terkini tentang pasar saham atau portofolio investasi.
Baca Juga:
Wamendag Roro Serahkan Penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 kepada Para Kepala Daerah
“Laporan kami menunjukkan bahwa untuk meningkatkan loyalitas brand dan menumbuhkan LTV ke depan, perusahaan di Asia Tenggara harus menganalisis perilaku pelanggan dan perjalanan mereka untuk lebih memahami cara mempersonalisasi dan meningkatkan pengalaman brand secara keseluruhan,” kata Saurabh Madan, General Manager Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru, MoEngage.
“Untuk brand, mengetahui saluran komunikasi apa yang bekerja untuk tujuan yang berbeda adalah langkah pertama dalam memahami preferensi pelanggan mereka.” [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.