Ia pun menyarankan pemerintah untuk menambah populasi pohon, melakukan hujan buatan, hingga membuat aliran air buatan di bangunan vertikal.
"Kalau saya bilang Jakarta itu diperbanyak air yang mengalir dari atas. Bukan air mancur, tetapi jendela gedung-gedung dialiri air biar terjadi wet deposition," tuturnya.
Baca Juga:
Peneliti BRIN Ungkap Penyebab Hujan Sering Muncul di Wilayah Barat Indonesia
Menurutnya, metode mengaliri air di bangunan vertikal sudah banyak diterapkan, seperti salah satunya di Singapura. "Makanya udaranya bersih".
Metode pengaliran air itu dilakukan di banyak gedung, sehingga debu dan kandungan lain yang ada di udara turut terbawa oleh air.
"Saya fikir ini efektif sekali, kalau bisa di semua gedung, ini kalau kita mau bicara yang ekstrem," tandas Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional itu.
Baca Juga:
Periset BRIN Gagas Pembentukan Komite Cuaca Ekstrem
Sebelumnya, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sigit Reliantoro mengungkap polusi di Jabodetabek bukan karena dampak Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di sekitarnya, terutama di Suralaya, Banten.
Ia pun mengungkap cara efektif menghilangkan polusi udara adalah "hujan, karena dia akan membilas udara yang ada di Jakarta," lanjutnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.