Data terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap El Nino masuk dalam tahap moderat.
Hal itu ditandai lewat Southern Oscillation Index (SOI) yang mencapai -13.6; dan Indeks NINO 3.4 yang mencapai +1.04, yang berarti tidak signifikan.
Baca Juga:
Periset BRIN Gagas Pembentukan Komite Cuaca Ekstrem
Saat hujan makin jarang, Edvin mengungkap wet deposition alias proses penting untuk menghilangkan gas dan partikel dari atmosfer jadi hilang.
"Karena tidak hujan, jadi dia banyak sekali polutan yang beredar di atmosfer," ungkap dia.
Edvin menyebut kandungan polutan tinggi, yakni PM2.5 dan PM10, berdampak buruk sekali buat kesehatan, terutama anak-anak.
Baca Juga:
Singgung Masalah Stunting di RI, Megawati ‘Jewer’ Peneliti BRIN
"Kalau paling parah itu kesehatan. Kalau sekarang itu stunting. Nanti bahaya untuk anak-anak kecil, anak balita. Karena PM2,5 itu seperempat dari ukuran rambut. Nah itu bahaya juga," tutur dia.
"Bahaya itu karena masuk ke aliran darah, kemudian saya khawatirnya merusak sistem syaraf, jadi bisa stunting. Kecerdasan dia lambat tumbuhnya itu," lanjut dia.
Hal yang sama terjadi pada orang dewasa. "Ya sama juga. Kalau masalah pernapasan itukan biasanya PM5 atau PM10 itu bisa ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)."