Selain itu sebanyak 72 persen dari VPN gratis yang menjadi sampel studi memiliki fungsi pelacak di dalam sistemnya.
Sistem itu digunakan untuk mengumpulkan data-data dari aktivitas online pengguna, kemudian disuguhkan ke para pengiklan agar bisa memasang iklan ke sasaran yang tepat.
Baca Juga:
Pria Asal Malang Bikin 280 Website Video Porno Anak Ditangkap Polisi
Dengan demikian VPN gratis dinilai sangat bahaya ketika digunakan untuk kegiatan-kegiatan sensitif, seperti mengakses aplikasi mobile banking atau melakukan transaksi di e-commerce.
Salah satu perbedaan VPN gratis dan VPN berbayar diketahui terletak dari pembatasan data seluler perangkat.
Besaran data seluler yang menjadi ambang batas pengguna VPN gratis beragam, mulai dari 500MB hingga 2GB. Apabila pengguna hendak melampauinya maka akan dialihkan menonton iklan.
Baca Juga:
Diduga Bisa Membahayakan, Warga Keluhkan Kabel Kendor dan Tertutup Semak Milik PLN di Tapanuli Utara
Selain itu, sejumlah provider VPN gratis juga dapat mengalihkan bandwidth pengguna gratis kepada pengguna berbayar agar orang-orang yang berlangganan dapat merasakan pengalaman lebih baik.
Dalam beberapa kasus, iklan dapat muncul begitu pengguna telah terhubung VPN gratis tersebut atau tiap membuka tab baru.
Selain dianggap mengganggu, iklan-iklan tersebut dapat memperlambat koneksi internet pengguna. Bahkan, iklan-iklan itu juga berpotensi mengandung malware yang akan menyusupi perangkat ketika pengguna melakukan klik pada iklan.