Pelan-pelan, nilainya
terkerek naik.
Ia berhasil lulus dengan IPK 3,1 dalam
waktu enam tahun.
Baca Juga:
Penahanan Mahasiswi Kasus Meme Tak Senonoh Prabowo-Jokowi Ditangguhkan Bareskrim
Hanya saja, ia
kesulitan mencari pekerjaan.
"Banyak menganggur dan kerja
serabutan. Ada penyesalan, coba waktu S1 saya lebih rajin, pasti kesempatan lebih banyak," katanya.
"Saya punya privilege. Bisa masuk ITB, semua kebutuhan terpenuhi, tapi tidak
dimanfaatkan. Jadinya kesempatan mengecil. Pintu tidak banyak yang terbuka," tandasnya.
Baca Juga:
Mahasiswi ITB Jadi Tersangka Usai Unggah Meme Jokowi-Prabowo
Berbekal sedikit tabungan dan minta
bantuan orangtua, Irwanda akhirnya memutuskan studi lanjut.
Ia datang ke sebuah pameran pendidikan
dan mendapatkan informasi kuliah di Jerman gratis.
Pada 2005, Irwanda
memilih berkuliah di Weimar, sebuah kota kecil di negara bekas
Jerman Timur, dengan harapan biaya hidup yang lebih
kecil.