WahanaNews.co | Perdana Menteri Luksemburg, Xavier Bettel, mengakui, dia melakukan plagiarisme besar-besaran atas tesis studi magisternya.
Xavier Bettel mengakui, dia "seharusnya melakukan hal yang berbeda" setelah plagiarisme-nya terbongkar oleh media.
Baca Juga:
Tanpa Tekenan Pemilik, Mulai Besok 3 Negara Eropa Ini Tolak Paspor Indonesia
Media Reporter.lu melaporkan pertama kali tentang tesis yang ditulis Bettel pada 1999 saat studi pascasarjana di bidang hukum publik dan ilmu politik di Universitas Nany di Prancis.
Reporter.lu melaporkan, lebih dari "tiga perempat" disertasi itu ditulis tanpa kutipan akademis yang layak, menurut Euronews, Kamis (28/10/2021).
Bettel menulisnya pada tahun 1999, ketika dia berusia pertengahan 20-an, untuk Diplôme d'études approfondies, gelar penelitian tingkat master, di Universitas Nancy-II di Prancis timur (sekarang dikenal sebagai Universitas Lorraine), Politico melaporkan.
Baca Juga:
Bantah Shape of You jadi Lagu Plagiat, Ed Sheeran: Saya Berusaha Adil dalam Memberi Kredit
Xavier Bettel mengatakan dia telah menulis karya ilmiah itu "lebih dari 20 tahun yang lalu... sejauh pengetahuan dan keyakinan saya saat itu".
Menurut hasil investigasi, hanya beberapa halaman yang ditulis tanpa plagiarisme, yang terdiri dari pendahuluan beberapa paragraf dan kesimpulan singkat.
Reporter.lu mengatakan temuannya tentang plagiarisme telah dikonfirmasi oleh beberapa ahli independen.