WAHANANEWS.CO, Moskow - Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou meyakini Elon Musk, miliarder dan pebisnis Amerika Serikat pendiri Tesla dan SpaceX, sebagai figur yang dapat menimbulkan "ancaman bagi demokrasi."
"Bagaimanapun juga, (Musk) bisa menempatkan ancaman bagi demokrasi," ujar Bayrou dalam wawancaranya dengan penyiar LCI, melansir Sputnik, dikutip Selasa (28/1/2025).
Baca Juga:
Tanpa Reformasi Militer, CEO Tesla Prediksi AS Bakal Kalah Perang di Masa Depan
"Saya percaya bahwa uang tidak boleh memberi hak untuk mengendalikan pikiran."
Sebelumnya, Musk menulis sebuah artikel untuk surat kabar Jerman Welt.
Di dalam tulisannya itu, dia menyebut bahwa partai Alternatif untuk Jerman (Alternative for Germany – AfD) adalah satu-satunya kekuatan politik di Jerman yang mampu menyelamatkan negara tersebut dari menjadi "bayangan dirinya yang dulu."
Baca Juga:
Miliarder George Soros Disebut Lebih Berbahaya Dibandingkan Elon Musk
Publikasi artikel ini memicu perdebatan sengit, baik di ruang redaksi Welt maupun di seluruh Jerman.
Kepala meja sunting opini Welt, Eva Marie Kogel, mengundurkan diri setelah artikel tersebut diterbitkan.
Sementara itu, Friedrich Merz, kandidat kanselir Jerman dari blok oposisi Uni Demokratik Kristen (CDU) dan Uni Sosial Kristen (CSU), menyebut artikel itu sebagai campur tangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pemilu Jerman.