Hasil pemetaan, lanjut Ganjar, masih banyak siswa kurang mampu yang belum mendapat sekolah sehingga ada opsi mereka akan diprioritaskan untuk mengisi kekosongan kuota tersebut.
Selain itu, dua sistem yang direncanakan sebagai solusi juga terus dimatangkan yakni menambah sekolah atau mengubah garis zonasi dan untuk itu, Ganjar meminta call center tetap aktif untuk menanggapi dan menjelaskan keluhan dari calon peserta didik.
Baca Juga:
Ono Surono Soroti Pungli Rp3,4 Miliar Berkedok Sumbangan Ortu Siswa SMA di Cirebon
"Evaluasinya sampai hari ini seperti itu maka saya minta agar call centernya masih hidup sehingga nanti masyarakat yang merasa dirinya dirugikan kita bisa memberikan informasi yang benar," ujarnya.
Sebanyak 216.107 orang peserta didik atau 99,25 persen dari daya tampung diterima melalui pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA/SMK Tahun Ajaran 2022/2023 di Jawa Tengah.
Jumlah lulusan SMP/MTS mencapai 522.295 orang. Daya tampung SMA/SMK Negeri mencapai 217.745 orang, yang diterima 216.107 peserta didik, sedangkan jumlah pendaftar pada PPDB tahun ini mencapai 288.733 orang.
Baca Juga:
Pemprov Banten Temukan Siswa Daftar Berulang pada PPDB 2024 di Sekolah Sama
Tahapan PPDB SMA/SMK dimulai pada 18 Mei 2022 dengan penetapan zonasi dan diikuti pengumuman PPDB pada 10 Juni 2022, selanjutnya pengajuan akun dan verifikasi berkas pada 15-28 Juni 2022.
Pada 29 Juni-1 Juli 2022 merupakan masa pendaftaran PPDB dan perubahan sekolah pilihan, pada 2-3 Juli 2022 adalah jadwal evaluasi dan pengaduan, disusul dengan pengumuman hasil pada 4 Juli 2022.
Pada 5-7 Juli 2022 merupakan masa daftar ulang bagi mereka yang diterima di sekolah negeri. Tahun ajaran baru 2022-2023 dimulai pada 18 Juli 2022. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.