Setiap kenaikan suhu, bahkan dalam skala sepersepuluh derajat, akan memperburuk bencana iklim seperti gelombang panas, banjir, kekeringan, dan pencairan es.
Tahun ini, dampak iklim ekstrem makin terlihat.
Baca Juga:
Ilmuwan Prediksi Lonjakan Suhu Ekstrem di Masa Mendatang
Pekan lalu, suhu di beberapa wilayah China melampaui 40°C. Uni Emirat Arab mencatat suhu hampir 52°C.
Pakistan diterjang badai setelah gelombang panas ekstrem. Sementara itu, banjir besar terjadi di Australia, Prancis, Aljazair, India, China, dan Ghana. Kebakaran hutan besar juga melanda Kanada.
"Kita sudah berada pada titik pemanasan yang berbahaya," kata Friederike Otto, ahli iklim dari Imperial College London.
Baca Juga:
Flare Matahari Terkuat 2025 Meledak, BMKG Soroti Dampak Panas Ekstrem
"Mengandalkan minyak, gas, dan batu bara pada tahun 2025 adalah kegilaan total."
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.