WahanaNews.co | Ilmuwan mengungkap ada perubahan pada otak astronaut setelah bebulan-bulan kembali ke Bumi dari luar angkasa.
Evaluasi terbaru dari efek melengkung gaya berat mikro pada biologi berfokus pada ruang di sekitar pembuluh darah yang berkelok-kelok melalui otak.
Baca Juga:
Dalam Waktu Lama NASA Bakal Tunda Misi ke Bulan, Ini Pemicunya
Para peneliti dari seluruh Amerika Serikat (AS) membandingkan serangkaian pemindaian magnetic resonance image (MRI) dari 15 otak astronaut yang diambil sebelum tinggal enam bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), dan hingga enam bulan setelah mereka kembali.
Menggunakan algoritma untuk menilai ukuran ruang perivaskular (celah di jaringan otak yang dianggap memfasilitasi keseimbangan cairan), tim menemukan waktu yang dihabiskan di orbit memiliki efek mendalam pada saluran otak.
Di antara kumpulan astronaut veteran, tampaknya ada sedikit perbedaan dalam ukuran ruang perivaskular dalam dua pemindaian yang diambil sebelum misi dan empat yang diambil setelahnya.
Baca Juga:
Unik, 8 Bulan Tomat Sempat Hilang di Antariksa Lalu Ditemukan
“Astronaut berpengalaman mungkin telah mencapai semacam homeostasis,” kata ahli saraf Oregon Health & Science University, Juan Piantino, dilansir dari Sciencealert, Jumat (6/5/2022).
Temuan ini mungkin tidak terlalu mengejutkan mengingat apa yang sudah kita ketahui tentang bagaimana otak terdistorsi ketika ada perubahan gravitasi.
Saat ini, astronaut jarang melakukan lebih dari beberapa perjalanan ke luar angkasa dalam hidup mereka.