Isu plagiarisme yang dituduhkan, kata
Jonner, mengarah kepada self-plagiarism atau auto-plagiarism.
Jonner mengatakan, dalam karya ilmiah yang ditulis oleh Profesor Irving Hexham, dan diterbitkan jurnal Calgary University, Kanada, pada tahun
2005, self-plagiarism adalah
perbuatan pendaur-ulangan karya, memecah topik ke dalam beberapa tulisan, publikasi ganda pada lebih dari satu media
atau jurnal.
Baca Juga:
Unggul Jauh, Bobby-Surya Kuasai Quick Count Pilkada Sumatera Utara
Misalnya, seseorang menerbitkan satu
karya ilmiah berbahasa Indonesia di jurnal A. Selang beberapa tahun kemudian,
dia menerbitkan karya ilmiah yang sama, tapi diubah ke bahasa Inggris, dan dimuat atau diajukan dimuat di jurnal B. Pun, dia menerbitkan karya ilmiah yang sama, menggunakan
bahasa Inggris atau Indonesia, di jurnal berbeda.
Dalam perkara Muryanto ini, kata
Jonner, ditemukan ada satu karya ilmiah yang diterbitkan beberapa kali di tiga
jurnal yang berbeda.
Jonner tak mendetailkan, dalam rentang waktu berapa lama karya ilmiah yang sama itu
diterbitkan di jurnal yang berbeda.
Baca Juga:
Tanah Longsor di Padang Lawas, Satu Keluarga Tewas Akibat Hujan Deras
"Jadi, ada satu
karya, terbit beberapa kali di tiga jurnal yang berbeda. Kita telusuri
ke belakang, ada jurnal yang pernah terbit dalam Bahasa Indonesia. Itu yang
diterjemahkan (ke Bahasa Inggris), terbit lagi," jelas Jonner.
Adapun ke-4 karya
ilmiah Muryanto yang diisukan melakukan self-plagiarism atau auto-plagiarism, menurut data yang diterima wartawan dari Jonner, adalah: 1) Relasi
Jaringan Organisasi Pemuda dalam Pemilihan
Gubernur Sumatera Utara, terbit tahun 2014 di journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas/article/view/2951/pdf; 2) A New Patronage Networks of Pemuda Pancasila
in Governor Election of North Sumatra Year 2013, terbit tahun 2017 di medwelljournals.com/abstract/?
doi=sscience.2017.1456.1465; 3) A New Patronage
Networks of Pemuda Pancasila In Governor Election of North Sumatera, terbit di serialsjournals.com/abstract/40349_3.pdf; dan 4) New Patronage
Networks of Pemuda Pancasila in Governor Election of North Sumatra In 2013, terbit tahun 2018 di www.ijsrm.in/index.php/ijsrm/article/view/1254/1112.
Namun, kata Jonner, timnya tidak
memiliki hak untuk menentukan, apakah karya yang dimaksud itu plagiat atau tidak. Mereka hanya melakukan penelusuran
data-data saja.