Meski sempat mengalami kondisi panas terik, Indonesia disebut tak terpengaruh gelombang panas tersebut.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) Dwikorita Karnawati mengungkap sejumlah kondisi geografis yang menguntungkan RI.
Baca Juga:
Ilmuwan Prediksi Lonjakan Suhu Ekstrem di Masa Mendatang
Pertama, wilayah Indonesia merupakan kepulauan, dengan lebih dari 60 persen-nya adalah lautan, bukan benua atau daratan yang luas.
"Sehingga fenomena heatwave yang berdampak pada peningkatan suhu udara sulit terjadi di wilayah Indonesia," ucapnya, dalam konferensi pers daring, Selasa (6/6).
"Fungsi lautan itu sebagai pendingin, sehingga sulit untuk mengalami gelombang panas," lanjutnya.
Baca Juga:
Flare Matahari Terkuat 2025 Meledak, BMKG Soroti Dampak Panas Ekstrem
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan kondisi yang dialami Indonesia saat ini hanya panas terik harian.
"Kalau melihat apakah sudah mengalami heatwave, saat ini di Indonesia tidak mengalami heatwave, ini adalah panas terik variasi harian," ucapnya.
Gerak semu Matahari