"Peristiwa unik ini menghadirkan peluang penelitian yang menarik,” kata Holger Krag, kepala Kantor Puing-puing Antariksa dari European Space Agency (ESA).
“Setelah tumbukan, misi dapat menggunakan kameranya untuk mengidentifikasi lokasi tumbukan, membandingkan gambar lama dengan gambar yang diambil setelah tumbukan. Pencarian kawah tumbukan akan menantang dan mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk mengetahuinya.”
Para ilmuwan sendiri pernah secara sengaja menabrakkan pesawat ruang angkasa ke Bulan untuk tujuan ilmiah. Pada dekade 70-an, misalnya, NASA secara intensional menabrakkan beberapa bagian roket Saturn 5 ke Bulan agar misi Apollo dapat menguji seismometer.
Baca Juga:
Unik, 8 Bulan Tomat Sempat Hilang di Antariksa Lalu Ditemukan
Di sisi lain, fenomena roket Falcon 9 menghantam Bulan menarik perhatian ilmuwan karena ini merupakan pertama kalinya objek manusia datang ke sana tanpa sengaja.
Jonathan McDowell, astronom di Harvard University , menjelaskan, setidaknya ada sekitar 30 hingga 50 objek luar angkasa yang hilang bertahun-tahun seperti booster roket Falcon 9.
Namun, tidak ada badan antariksa yang secara sistematis melacak puing-puing luar angkasa begitu jauh dari Bumi.
Baca Juga:
Hari Ini NASA Luncurkan Pesawat Antariksa Psyche ke Asteroid Metal
Meninggalkan objek luar angkasa yang sudah dipakai di orbit terluar Bumi memang telah menjadi praktik standar, kata McDowell.
Meski demikian, ia menyarankan agar orang-orang mesti mulai memikirkan regulasi sampah-sampah ini mengingat semakin seringnya aktivitas manusia di luar angkasa.
"Lalu lintas di luar angkasa meningkat," kata McDowell. "Dan bukan hanya Amerika Serikat dan (Rusia) yang mengirim barang ke luar angkasa, banyak negara dan bahkan perusahaan komersial seperti SpaceX. Jadi saya pikir sudah waktunya bagi dunia untuk lebih serius mengatur dan membuat katalog aktivitas luar angkasa." [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.