WAHANANEWS.CO, Jakarta - Di balik gemuruh diplomasi dan deru tank baja, ada senjata yang keberadaannya jarang terlihat namun ditakuti dunia: rudal.
Mereka adalah panah api modern, meluncur tanpa ampun, menyembunyikan kehancuran dalam setiap detiknya.
Baca Juga:
Imbas Serangan Rudal Houthi Yaman, Bandara Israel Ditutup Sementara
Di era perang modern, rudal bukan lagi sekadar alat bantu tempur, ia adalah simbol dominasi, kekuatan, dan ancaman global.
Namun, tidak semua rudal diciptakan sama. Sebagian disebut sebagai "monster langit", menebar teror karena kecepatan, daya rusak, dan jangkauannya yang melintasi benua.
Menentukan mana yang paling menakutkan memang subjektif.
Baca Juga:
Biaya Pertahanan Global: Inilah Sederet Rudal yang Bisa Mengubah Arah Perang
Tapi dari medan konflik hingga meja rapat PBB, ada beberapa nama yang selalu memicu kegelisahan.
1. Rudal Setan dari Timur
Di puncak daftar rudal paling menakutkan berdiri RS-28 Sarmat, dijuluki Satan II, milik Rusia. Nama itu bukan sekadar sensasi.
Rudal balistik antarbenua (ICBM) ini mampu membawa hulu ledak nuklir melintasi belahan dunia, menyapu kota dalam sekejap.
Lawannya dari sisi lain dunia adalah Minuteman III, senjata strategis Amerika Serikat yang sudah menjadi pilar pertahanan nuklir sejak Perang Dingin.
Rudal-rudal ini bukan hanya mesin pembunuh, mereka adalah pion utama dalam strategi pertahanan global.
Masing-masing unitnya diperkirakan bernilai ratusan juta dolar, angka yang fantastis, namun setimpal untuk kekuatan destruktif sekelas kiamat mini.
2. Hipersonik Si Raja Cepat
Jika ICBM adalah raksasa lambat namun pasti, maka rudal hipersonik adalah hantu yang tak terjangkau.
Kinzhal dan Zircon, dua nama yang kembali membuat dunia menahan napas, melesat dengan kecepatan di atas Mach 5, menari di udara sambil menghindari radar dan sistem pertahanan tercanggih sekalipun.
Kecepatannya mematahkan reaksi, manuvernya meniadakan pencegahan.
Meski harganya diselimuti kabut rahasia militer, bisa dipastikan rudal jenis ini menguras dompet negara dengan harga per unit yang diduga setara jet tempur generasi kelima.
3. Ketepatan Mematikan Sang Tomahawk
Tapi tidak semua rudal bermain di langit tinggi. Beberapa justru mengintai diam-diam dengan presisi membunuh. Tomahawk, rudal jelajah milik Amerika Serikat, telah lama menjadi senjata favorit dalam operasi militer jarak jauh.
Dirancang untuk menghancurkan target dengan akurasi nyaris sempurna, setiap Tomahawk dibanderol sekitar USD 1 juta, atau Rp16 miliar.
Tampak “murah” jika dibandingkan ICBM, tapi dalam satu serangan massal, puluhan bahkan ratusan rudal ini bisa mengubah peta dan sejarah.
Di Balik Angka dan Api
Harga rudal memang sangat bervariasi, tergantung pada teknologi, daya hancur, dan kemampuan strategis yang ditanamkan padanya.
Sayangnya, banyak data disembunyikan rapat oleh negara pemilik, menjadikannya teka-teki bagi dunia luar.
Namun satu hal pasti: setiap rudal adalah investasi dalam potensi kehancuran, dan setiap pengembangan teknologi adalah perlombaan menuju dominasi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]