Karena itulah, tidak ada yang menjamin data yang tersedia di internet tidak mengandung hal yang sifatnya pribadi. Pasalnya, data tersebut bisa saja tersedia entah karena kesalahan pribadi, atau kecerobohan pihak ketiga dalam menangani keamanan data.
Baru-baru ini, kolumnis Bloomberg Dave Lee mengunggah di Twitter bahwa ketika seseorang meminta ChatGPT mengirim percakapan di platform terenkripsi seperti Signal, ChatGPT memberikan nomor telponnya yang asli.
Baca Juga:
OpenAI Rilis GPT-4o Gratis: AI Terbaru dengan Performa Cepat dan Humanis
Hal tersebut mungkin saja tidak sengaja. Namun informasi apa saja yang dapat diakses oleh ChatGPT itu tetap patut dipertimbangkan.
"Sepertinya OpenAI tidak ingin mengumpulkan informasi spesifik seperti data kesehatan dan mengatribusikannya ke seseorang untuk melatih modelnya. Tetapi, apakah data-data itu bisa ada di model tersebut? Tentu saja," kata David Hoelzer dari SANS Institute.
OpenAI sendiri tidak merinci soal estimasi yang dibuat untuk melindungi data pribadi. Pihak perusahaan juga tak membeberkan dengan jelas penanganan informasi personal yang teridentifikasi, yang mungkin dikumpulkan dalam model latihannya.
Baca Juga:
3 Pekerjaan Paling Kebal AI, Diungkap Pendiri Microsoft
Namun ChatGPT dalam kolom percakapan mengklaim "diprogram mengikuti standar etik dan legal yang melindungi informasi personal dan privat penggunanya" ChatGPT juga "tidak memiliki akses ke informasi personal kecuali jika itu disediakan untuk saya".
Dalam situs kebijakan privasinya, OpenAI menyebutkan beberapa informasi personal penggunanya antara lain informasi akun, konten pengguna, informasi komunikasi (nama, informasi kontak, dan konten pesan yang dikirimkan), serta informasi media sosial.