WahanaNews.co | Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
Baca Juga:
Jelang Akhir Tahun, DPRD Kota Bekasi Sepakati RAPBD 2025
Jenis gempa bumi dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan penyebab dan kedalamannya.
Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Gempa bumi vulkanik
- Gempa bumi tektonik
- Gempa bumi runtuhan (terban).
Baca Juga:
Asisten Ekbang Buka Muscab IX Gapensi Jakarta Timur
Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi juga dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Gempa bumi dalam
Gempa bumi menengah, dan
Gempa bumi dangkal.
Apa perbedaan antara gempa bumi vulkanik dan Tektonik?
Gempa bumi vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pergerakan magma dari gunung api. Biasanya, gempa bumi vulkanik akan terjadi ketika gunung berapi meletus.
Contoh dari gempa bumi vulkanik ini yang pernah ada di Indonesia, adalah gempa bumi Gunung Krakatau, Gunung Bromo, Gunung Kelud, dan Gunung Una una.
Kekuatan gempa bumi vulkanik dipengaruhi seberapa besar letusan gunung terjadi.
Gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pergerakan dari lempeng bumi. Gempa bumi tektonik sebenarnya juga dapat memicu terjadinya aktivitas gunung berapi.
Contohnya dari gempa tektonik yang pernah terjadi di Indonesia yaitu gempa Aceh, Bengkulu, dan Pangandaran.
Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit
Indonesia termasuk salah satu wilayah yang rawan dilanda gempa bumi, baik vulkanik maupun tektonik. Bila dilihat dari dampaknya, jenis gempa tektonik lebih besar dari pada gempa vulkanik karena cakupan gempa tektonik lebih luas dibandingkan vulkanik.(jef)