"Kemudian masyarakat seperti apa jika terjadi tsunami, di titik mana saja evakuasi dan harus menyelamatkan diri ke mana. Jika tidak disosialisasikan, katanya, tentunya masyarakat tidak akan paham," katanya.
Dia juga menyebut BPBD harus mempunyai strategi tentang cara penyampaian potensi bencana kepada masyarakat karena hal itu sensitif atau bisa membuat takut dan khawatir.
Baca Juga:
Prakiraan Cuaca Hari Ini Hujan Ringan di Sebagian Kota Besar
"Artinya sosialisasi ini hanya menyampaikan potensi yang ada," ucap dia.
Teguh menyampaikan hingga saat ini masih banyak warga yang menganggap megathrust sebatas mitos. Maka dari itu, BMKG menyampaikan hal tersebut sesuai data dan berbicara secara ilmiah bahwa ada potensi bencana dari sumber megathrust yang bisa berdampak di Kabupaten Sukabumi.
Pihaknya juga mengaku sudah menyampaikan hasil penelitian sejumlah pihak bahwa megathrust memiliki potensi gempa dengan Magnitudo maksimal 8,7 dan bisa berpotensi tsunami dengan ketinggian 15 meter.
Baca Juga:
La Niña di Indonesia Sejak 2024, BMKG: Cuaca Berangsur Normal di Pertengahan 2025
Dengan adanya potensi itu, katanya, pemerintah daerah dan masyarakat harus siapa siaga dan meningkatkan mitigasi bencana.
[Redaktur: Alpredo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.