"Di tengah kerusakan iklim, kami memerlukan tindakan yang efektif dan kami tidak dapat membiarkan tindakan yang tidak memadai dari industri untuk menunda tindakan mendesak yang diperlukan," tambah Hannah.
Dampak Polusi Udara
Baca Juga:
Biaya Pengobatan Penyakit Pernapasan Akibat Polusi Udara Mencapai Triliunan Rupiah untuk BPJS
Mengutip dari kanal Regional Liputan6com, Kamis, 17 Agustus 2023, polusi udara telah menjadi masalah global yang semakin meruncing dalam beberapa dekade terakhir. Pesatnya urbanisasi dan aktivitas industri, kualitas udara di banyak kota telah menurun drastis.
Polusi udara terdiri dari berbagai partikel dan zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia ketika dihirup atau terpapar. Partikel-partikel mikroskopis seperti PM2.5 bisa dengan mudah masuk ke dalam paru-paru, bahkan masuk ke aliran darah.
Efek jangka pendek dari paparan polusi udara termasuk iritasi mata, hidung, tenggorokan, serta munculnya gejala pernapasan seperti batuk dan sesak napas. Namun, dampak polusi udara tidak hanya sebatas gejala-gejala jangka pendek. Paparan jangka panjang bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Baca Juga:
Tekan Polusi Udara, PLN UID Jakarta Raya dan Sudin Lingkungan Hidup Jakpus Gelar Uji Emisi Kendaraan Operasional
Polusi udara terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit pernapasan kronis seperti asma, bronkitis kronis, dan bahkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Di samping itu, polusi udara juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke. Anak-anak, lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya berisiko lebih tinggi akan dampak buruk polusi udara.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.