Dalam studinya, Kane dibantu oleh salah satu mahasiswanya, Zhexing Li.
Mereka berdua menjalankan simulasi komputer dinamis untuk mengetahui orbit planet Jupiter dan empat bulannya beserta waktu pembentukan satelit-satelit tersebut.
Baca Juga:
NASA Temukan Planet Mirip Bumi, Bisakah Dihuni Manusia?
Hasilnya, Kane yakin cincin milik Jupiter akan lebih terlihat dari Bumi daripada kepunyaan Saturnus. Sayangnya, penduduk Bumi tidak bisa melihat hal tersebut.
Mengutip IFL Science sebetulnya Jupiter, Saturnus, dan dua planet terbesar di Tata Surya lainnya, Uranus dan Neptunus memiliki cincin.
Namun tak seperti Saturnus, cincin Neptunus dan Jupiter sangat tipis. Cincin kedua planet itu pun terbuat dari partikel debu, yang bukan merupakan reflektor cahaya yang baik.
Baca Juga:
Fenomena Langka, 6 Planet Bakal Berbaris di Angkasa Awal Juni 2024
Alhasil, penampakannya menjadi lebih sulit dilihat. Sementara, Uranus memiliki cincin yang tak sebesar Saturnus namun lebih padat.
Kane sendiri ingin menjalankan simulasi soal kondisi Saturnus untuk melihat umur dari cincin planet tersebut. Beberapa astronom percaya, Uranus sebetulnya terbalik di sisinya sebagai akibat dari tabrakan yang dialaminya dengan benda luar angkasa lain.
Bagi para astronot, keberadaan cincin planet terlepas dari keindahannya, membantu mereka memahami sejarah planet tersebut.