"Jadi survei populasi macan tutul jawa ini selain menggunakan metode kamera trap juga menggunakan metode genetis. Feses yang ditemukan tim lapangan dianalisis genetisnya, dari DNA yang ada akan ketahuan jumlah individunya berapa, sekaligus untuk mengetahui data preferensi pakan macan tutul jawa di lapangan," jelasnya.
Selain dengan analisis genetis lewat DNA dari feses, kata Bernard, penghitungan individu juga dilakukan dengan analisa pola totol dari ribuan foto dan video yang berhasil dikumpulkan oleh 180 kamera trap di lapangan.
Baca Juga:
Hati-hati, Parkir Liar Bisa Terekam Kamera ETLE
"Pola tutul di tiap individu macan tutul itu berbeda, sama seperti sidik jari pada manusia. Jadi dari data visual yang terekam kamera trap, dianalisis perbedaan pola tutulnya. Jika ada 25 perbedaan pola tutul, maka individu yang terekam kamera trap diperkirakan ada 25 individu. Dan ini hanya yang terekam kamera trap saja, kemungkinan yang tidak terekam juga ada," papar Bernard.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.