WahanaNews.co | Provinsi Bali jadi tuan rumah penyelenggaraan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G20 pada November 2022.
Berbagai upaya meningkatkan sistem transportasi pun dilakukan, salah satunya dengan dukungan teknologi ADAS dan DSM di sistem transportasi KTT G20 Bali.
Baca Juga:
Gerakan Pungut Sampah (GPS) Dilakukan Satgas Preventif Ops Damai Cartenz di Intan Jaya
Teknologi apa itu?
PT Teknologi Karya Digital Nusa (PT TKDN) berkolaborasi dengan Intelligent Transport System Indonesia (ITS Indonesia) melaksanakan product showcase perangkat IoT (TKDN Advance Mobility atau TAM Fleet) kepada Gubernur Provinsi Bali, I Wayan Koster.
Kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari acara penandatanganan kesepakatan antara member ITS Indonesia dengan Gubernur Provinsi Bali.
Baca Juga:
3 Langkah Ini Ampuh Melacak HP yang Hilang
Bertempat di Gedung Gajah Jaya Sabha, acara penandatangan ini juga dihadiri oleh Direktur Utama PT TKDN, David Santoso, Deputi Bidang Industri dan Investasi, Henky Hotma Parlindungan Manurung dan Direktur Manajemen Industri, Anggara Hayun Anujuprana.
Acara ini menjadi salah satu langkah ITS Indonesia, termasuk PT TKDN yang merupakan salah satu anggotanya, dalam mendukung perhelatan G20 yang akan dilaksanakan di Bali nanti.
PT TKDN memperkenalkan kecanggihan perangkat TAM Fleet berbasis AI yang berfungsi sebagai sensor dan pengawasan pengemudi.
Teknologi ini diklaim terbukti meningkatkan keselamatan armada, penumpang, dan pengemudi. Salah satu perangkat yang dipamerkan, yaitu Driver Safety Monitoring (DSM) yang dapat memberikan Driver Behavior Analysis untuk memantau perilaku pengemudi agar tidak melakukan pelanggaran selama armada beroperasi.
Begitu juga perangkat Blind Spot Detection yang menggunakan 3D depth camera with AI yang mampu mendeteksi keberadaan pejalan kaki maupun kendaraan di sekitar armada dengan keakuratan mencapai 95% sehingga dapat meminimalisasi kecelakaan lalu lintas.
Perangkat lain dari TAM Fleet seperti Advance Driver Assitance System (ADAS) dan Indicator R-Watch diklaim dapat memberikan peringatan awal andai armada kendaraan terdeteksi menyimpang dari jalur, melewati batas kecepatan ataupun jika terjadi potensi tabrakan depan.
Sedang perangkat pelacak serta keamanan kendaraan yang menggunakan perpaduan teknologi Global Positioning System (GPS) dan dikombinasi dengan Global System for Mobile Communication (GSM) diklaim mampu melacak, memantau, posisi dan status kendaraan secara real time. [rin]