"Jadi akan terjadi pergantian saat ini yang berpengaruh angin dari Australia, gurun Australia, yang saat ini sedang musim dingin dan kering," ungkap Dwikorita, mengutip CNN Indonesia.
"Dan insyaAllah akan segera berganti dengan angin yang berasal dari benua Asia, dan akhirnya apabila angin itu berasal dari benua Asia yang membawa uap-uap air dari Samudera Pasifik di sekitar Asia, maka diharapkan segera memberikan awan-awan hujan dan mendatangkan musim hujan di wilayah kepulauan Indonesia," imbuhnya.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Dwikorita mengatakan, berdasarkan prediksi BMKG, angin timuran yang berasal dari Australia masih bakal aktif hingga November 2023, terutama di Indonesia bagian selatan, wilayah yang paling dekat dengan Benua Australia.
Sementara itu, angin baratan, penanda awal mula musim hujan yang berasal dari Benua Asia diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya.
Dwikorita pun mengungkap beberapa wilayah yang dekat dengan Benua Asia sudah lebih dulu mendapat musim hujan.
Baca Juga:
Hingga 25 November: Prediksi BMKG Daerah Ini Berpotensi Cuaca Ekstrem
"Saat ini beberapa zona musim telah terkonfirmasi sudah mengalami musim hujan, yaitu sebagian besar Aceh, tentunya yg lebih dekat ke Asia, sebagian besar Sumut, sebagian Riau, Sumbar bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau," jelas dia.
Dwikorita menyebut pada September 2023 terdapat 24 zona musim atau 3,4 persen yang akan memasuki musim hujan. Beberapa di antaranya meliputi sebagian Sumatera Barat, Riau bagian selatan.
Kemudian, pada Oktober 2023, ada sekitar 69 zona musim atau 9,9 persen zona musim akan memasuki musim hujan.