Menurut Zatko, sekitar setengah dari 7000 pegawai Twitter mempunyai akses ke data sensitif pengguna seperti nomor telepon dan juga software internal untuk mencurangi cara kerja Twitter.
Malah, Zatko juga menyebut ada ribuan laptop yang menyimpan kopian dari source code Twitter.
Baca Juga:
Menunggu Penantian Perubahan Merek Twitter.com Jadi X.com
2. Menipu FTC
Pada 2010, Twitter berdamai dengan FTC karena gagal melindungi informasi pribadi penggunanya.
Menurut Zatko, Twitter berulang kali memberikan pernyataan yang salah dan menyesatkan pengguna dan FTC, dan itu merupakan pelanggaran terhadap perjanjian tersebut.
Baca Juga:
Netizen Sebut Mahfud MD Tak Bisa Bedakan Lebah Madu dan Tawon
3. Mengabaikan Robot
Twitter berulang kali mengklaim kalau jumlah bot di platformnya itu tak sampai 5% dari total pengguna aktifnya, begitu juga dengan spam.
Namun menurut Zatko, metode pengukuran yang dipakai oleh Twitter ini menyesatkan, dan malah para eksekutifnya diiming-imingi insentif sampai USD 10 juta untuk meningkatkan jumlah pengguna, bukan untuk menghapus spam dan bot.