Ketiga, bendungan. Adian menyebut beberapa bendungan yang dimulai konstruksinya pada 2014 atau beberapa bulan sebelum masa jabatan SBY berakhir, seperti bendungan Teritip, Raknamo, Logung, Gondang dan Pidekso.
Menurutnya, SBY hanya sempat melakukan seremoni peletakan batu pertama. Dalam data miliknya, dari 2015 hingga nanti 2023 total ada 39 bendungan yang dibangun di era Jokowi.
Baca Juga:
Prabowo Singgung Pilpres 2029, Sebut AHY Bisa Berdampingan dengan Gibran
Adian berharap tiga data perbandingan infrastruktur dapat menjadi cukup bukti bahwa klaim AHY tidak benar. Ia juga meminta AHY menghubungi dirinya apabila masih tidak puas dengan data infrastruktur pemerintahan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
"Kalau kita bicara tanpa data, kalau ketiadaan data menciptakan kegaduhan, kalau kemudian itu menciptakan itu saling berkompetisi tidak sehat antara mantan dan yang sedang berkuasa. Apa perlu bicara? Menurut saya jangan," kata Adian.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Jansen Sitindaon menilai pernyataan Adian yang meminta AHY tidak bicara merupakan usulan tak patut. Ia kemudian menyinggung Adian yang terkenal sebagai mantan aktivis Indonesia yang juga menyerukan hadirnya demokrasi di Indonesia.
Baca Juga:
Kongres VI Partai Demokrat Putuskan AHY Kembali Jadi Ketua Umum
"Tidak ada hak Adian. Adian ini tokoh demokrasi nih, masa kemudian orang dilarang-larang untuk bicara begitu, jadi dia mengkhianati DNA-nya sendiri begitulah. Tapi aku tahu dia kepleset [bicara]. Jadi kita ini kan partai yang legal di Indonesia ini, jadi boleh saja ngomong apapun," kata Jansen.
Jansen menyebut pernyataan AHY soal 'gunting pita' yang disampaikan dalam Rapimnas beberapa hari lalu merupakan aspirasi para kader Demokrat yang mempertanyakan klaim pemerintahan Jokowi terkait infrastruktur.
"Kita harus akui Pak Jokowi, humasnya, termasuk buzzer-buzzer itu begitu, memang berhasil melekatkan soal indonesia ini baru dibangun di masa Pak Jokowi, seluruh infrastruktur yang ada di Indonesia baru dibangun di masa Pak Jokowi, kan begitu dia," ujarnya.