WahanaNews.co, Jakarta – Partai NasDem mengapresiasi dan menilai kini Mahfud telah bebas berbicara, usai Cawapres nomor urut 3 itu resmi menyampaikan pengunduran diri dari jabatan Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam).
"Apresiasi buat Prof Mahfud, jadi bisa bebas berbicara pada hal-hal apa yang menjadi target pemenangan sebagai cawapres, supaya independen dan Prof Mahfud saya yakin lepas landas untuk visi misi ke depannya sebagai cawapres," ujar Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni, saat dihubungi, Kamis (1/2/2024) mengutip detikcom.
Baca Juga:
Menko Polhukam Pastikan Layanan PDNS 2 Kembali Normal Bulan Ini
Sahroni menilai Mahfud paham dengan situasi selama menjabat sebagai Menko Polhukam.
"Sebagai sosok yang apa adanya Prof pasti tahu dan paham bagaimana selama menjalani sebagai Menkopolhukam," tuturnya.
Terkait sosok pengganti Mahfud, Sahroni menilai Menko Polhukam perlu diisi oleh profesional. Selain itu, dia juga mengingatkan agar tidak dari parpol.
Baca Juga:
Satgas dan Menkominfo harus Didukung untuk Berantas Judi Online
"Pengganti Prof Mahfud harusnya yang bener-bener profesional jangan dari parpol manapun, biar tidak berpolitik," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, Mahfud Md telah menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatan Menko Polhukam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Mahfud mengatakan ada tiga poin dalam surat pengunduran dirinya tersebut.
"Baru saja saya diterima oleh Bapak Presiden Bapak Joko Widodo, saya menyampaikan surat tentang kelanjutan tugas saya sebagai Menko Polhukam. Intinya saya mengajukan permohonan untuk berhenti. Isi surat itu singkat, hanya berisi tiga hal," kata Mahfud di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024).
Mahfud mengatakan isi pertama dari surat itu terkait ucapan terima kasih kepada Jokowi. Dia mengapresiasi Jokowi yang telah menunjuknya sebagai Menko Polhukam pada tahun 2019 silam dengan penuh penghormatan.
"Pertama, saya menyampaikan terima kasih kepada presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo yang pada tanggal 23 Oktober tahun 2019 mengangkat saya, melantik saya sebagai Menko Polhukam dan menyerahkan SK pengangkatannya dengan penuh penghormatan kepada saya dan penghormatan saya kepada beliau saat itu," katanya.
"Sehingga saya secara resmi dan penuh hormat juga hari ini menyerahkan surat menyatakan minta atau mohon berhenti dengan surat itu," sambung Mahfud.
Isi kedua surat itu terkait substansi pengunduran dirinya sebagai Menko Polhukam. Dalam poin ketiga surat tersebut, Mahfud juga menyampaikan permohonan maaf kepada Jokowi.
"Yang ketiga saya mohon maaf kepada beliau kalau memang ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengan baik," tutur Mahfud.
[Redaktur: Alpredo Gultom]