WahanaNews.co, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY batal menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Menurut, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, sebenarnya Anies telah memastikan memilih AHY sebagai cawapres yang akan mendampinginya secara langsung pada 12 Juni 2023. Namun rencana ini akhirnya tidak terealisasi.
Baca Juga:
4 Menteri Serahkan Kunci Rusun Rawa Buaya kepada Warga Relokasi Kolong Tol Angke
Tak terpilih sebagai cawapres untuk Anies Baswedan, AHY kemudian bergabung dalam koalisi Indonesia Maju yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Hari ini, Rabu (21/2/2024), AHY resmi dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dalam kabinet Jokowi.
AHY menggantikan Hadi Tjahjanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Baca Juga:
Kementerian PU Siapkan Program Perwujudan Asta Cita Melalui Quick Wins Infrastruktur
Menanggapi hal ini, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan bahwa reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden.
Meskipun demikian, AHY tetap siap menjalankan tugas apabila dipanggil oleh negara.
Profil AHY
Melansir Tempo, AHY lahir pada 10 Agustus 1978 di Bandung sebagai anak pertama pasangan SBY dan Kristiani Herawati. Mengikuti jejak sang ayah, ia mengawali karier di dunia militer, lalu terjun dalam dunia politik.
Pada 1997, AHY berhasil lulus dari SMA Taruna Nusantara dengan predikat terbaik membawa pulang medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas.
Selanjutnya, ia bergabung dengan Akademi Militer Magelang yang lulus pada 2000 dengan penghargaan Tri Sakti Wiratama dan medali Adhi Makayasa.
Lalu, ia melanjutkan studi di Institute of Defence and Strategic Studies Nanyang Technological University, Singapura yang meraih gelar Master of Science in Strategic Studies pada 2006.
Tidak cepat puas dengan ilmu yang didapatkan, pada 2015, AH menyelesaikan pendidikan di US Army Command and General Staff College, Kansas, Amerika Serikat.
Selain itu, ia juga meraih gelar Master of Arts Leadership and Management dari George Herbert Walker School of Business and Technology, Webster University serta Master of Public Administration, John F. Kennedy School of Government, Harvard University.
Menurut umsu.ac.id, AHY kemudian melanjutkan karier militer dengan berbagai jabatan di TNI Angkatan Darat. Ia telah menduduki posisi Pama Pussenif pada 2000 sampai Danyonif Mekanis 203/Arya Kemuning pada 2015.
Bahkan, pada tahun 2001, ia telah terlibat dalam tugas pengamanan di Aceh. Selain itu, pada tahun 2005, yang merupakan tahun pernikahannya dengan Annisa Larasati Pohan, ia pernah ditempatkan sebagai pasukan PBB di Afghanistan.
Tidak hanya mencatat prestasi dalam bidang militer, AHY juga memberikan kontribusi pada sektor pendidikan dengan menjabat sebagai Kasubbag Kerja sama Dalam Negeri Universitas Pertahanan dan Pamen Denma Mabesad pada tahun 2014.
AHY kemudian memutuskan untuk mengakhiri kariernya di TNI AD pada bulan September 2016, dengan pangkat terakhir sebagai Mayor.
Meskipun pada saat itu Jenderal Gatot Nurmantyo, Panglima TNI, sempat mengindikasikan bahwa putra sulung Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono akan dipromosikan menjadi Letnan Kolonel.
“Mayor Agus (AHY) itu sudah lulus Seskoad di AS. Kemudian jabatan Letkol sudah diajukan naik pangkat pada 1 April 2017,” kata Gatot, ketika itu.
Lalu, pada 2017, AHY terjun dalam dunia politik dengan maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 bersama Sylviana Murni.
Pencalonannya mendapat dukungan dari Koalisi Cikeas (Demokrat, PPP, PKB, dan PAN), tetapi gagal. Kemudian, pada 15 Maret 2020, ia terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025, seperti dilansir demokrat.or.id.
Pelantikan AHY sebagai menteri di kabinet Indonesia Maju Jokowi digelar pukul 11.00 WIB, di Istana Negara, Jakarta.
Harta Kekayaan AHY
Pada tahun 2016, ketika mengikuti pemilihan gubernur DKI Jakarta, AHY terakhir kali menyampaikan laporan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis pada Rabu (21/2), nilai total kekayaan AHY mencapai Rp15.291.805.024.
Dalam pengumuman LHKPN tersebut, disebutkan bahwa AHY memiliki tiga properti tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta dan Bogor.
AHY tercatat memiliki dua aset tanah dan bangunan di kawasan Jakarta Selatan yang nilainya masing-masing Rp1.063.195.000 dan Rp3.127.530.000. Kemudian tanah di Bogor senilai Rp2.581.920.000.
Suami Annisa Pohan itu juga melapor memiliki alat transportasi yakni mobil Toyota Vellfire senilai Rp550.000.000. Ia juga memiliki harta bergerak lainnya sekitar Rp688.800.000 serta giro dan setara kas Rp6.920.360.024.
Puta sulung SBY itu juga memiliki usaha peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, dan lainnya senilai Rp360.000.000. Dalam laporannya, AHY tak tercatat memiliki utang.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]