WahanaNews.co | Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengancam akan turun ke jalanan dan melakukan aksi damai di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura untuk memberikan peringatan agar tidak coba-coba menghinakan ulama Indonesia.
Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin meminta, Kedubes Singapura dapat menarik pernyataannya yang menyebutkan alasan penolakan Ustaz Abdul Somad (UAS) karena dia telah memberikan ajaran ekstremis dan meminta maaf pada masyarakat Indonesia.
Baca Juga:
GNPF Ulama hingga PA 212 Enggan Dukung Prabowo di Pilpres
"Singapura harus meminta maaf pada umat islam Indonesia kalau tidak juga kami akan meminta pemerintah Indonesia segera putuskan hubungan diplomatik dan kepada rakyat Indonesia untuk memboikot produk Singapura serta untuk tidak ke Singapura," ujarnya pada wartawan, Kamis (19/5/2022).
Pasalnya, lanjut Novel pendeportasian UAS itu dilakukan Singapura dengan alasan yang dinilai mengada-ada.
"Negara Indonesia harus hadir, khusus Kemenlu untuk memberikan peringatan kepada Singapore karena selama siapa saja yang berada di Singapore selama menjadi WNI wajib mendapat perlindungan dari pemerintah negara Indonesia," tuturnya.
Baca Juga:
Bantah Kabar Dukung Ganjar, PA 212 Menunggu Komando Rizieq Shihab
Dia menambahkan, perlindungan WNI yang ada di negara lain, termasuk Singapura itu termaktub dalam undang-undang nomor 37 tahun 1999.
Apalagi, persoalan yang menimpa UAS itu merupakan masalah yang sensitif sehingga manakala tidak ada upaya pemerintah untuk hadir membela warganya, patut diduga ada pemufakatan busuk di dalamnya. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.