WahanaNews.co | Habib Bahar bin Smith tidak bisa menerima sikap Haikal yang minta maaf ke PDIP serta Prabowo yang bergabung ke kabinet Presiden Jokowi.
Bahar Smith menganggap Haikal Hassan dan Prabowo Subianto pengkhianat.
Baca Juga:
Kasus Penyebaran Berita Bohong Bahar Smith, 12 Jaksa Senior Disiapkan
"Haikal Hassan pengkhianat, Prabowo pengkhianat. Haikal Hassan pengkhianat, enggak ada urusan sama ana," kata Bahar dalam sebuah video yang beredar saat berbincang dengan seseorang.
Kuasa hukum Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta lalu menjelaskan mengapa kliennya menganggap Haikal Hassan dan Prabowo Subianto sebagai pengkhianat.
Haikal Hassan dicap pengkhianat karena pernah meminta maaf kepada PDIP dalam sah satu acara televisi. Haikal meminta maaf atas pernyataannya soal Soekarno kerap memenjarakan ulama.
Baca Juga:
Berkas Perkara Bahar Smith Dilimpahkan ke Kejati Jabar
"Saya menganggap Haikal Hassan pengkhianat karena saya melihat di salah satu stasiun televisi bahwa dia menyampaikan permintaan maaf kepada PDIP," kata Ichwan seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.
Ichwan mempertanyakan dan mengkritik keras tindakan Haikal mendatangi Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN Repdem) PDIP. Menurutnya, itu tidak perlu dilakukan.
"Yang kami tau bahwa partai PDIP adalah sebagai partai yang anti perjuangan Islam," ujar Ichwan.
Selain itu, Ichwan juga mengungkit sikap Haikal Hassan yang seolah membela KSAD Jenderal Dudung Abdurrahman.
Pada suatu kesempatan, Dudung menyebut Tuhan bukan orang Arab. Haikal lalu Haikal disebut meminta semua pihak tidak agar tidak terprovokasi dan sembarangan menafsirkan pernyataan Dudung.
"Haikal, Rabu 9 Februari 2022 membela pernyataan orang yang mentasyabuhkan (menyerupakan) Allah dengan mahluk," ujar Ichwan.
Ogah Dukung Prabowo Lagi
Ichwan juga menjelaskan alasan Habib Bahar bin Smith menyebut Prabowo pengkhianat. Dia menjelaskan bahwa Prabowo didukung mantan pimpinan FPI, Rizieq Shihab dan sejumlah ulama pada Pilpres 2019.
Namun, ulama yang mendukung Prabowo masuk penjara. Sebaliknya, Prabowo justru bergabung ke kabinet Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
"Ulamanya masuk penjara yang dukung Prabowo-nya masuk Istana. Apa bukan pengkhianat itu. Harusnya beliau di oposisi bukan masuk kabinet Jokowi," tutur Ichwan.
Menurut Ichwan, umat Islam saat ini sudah kecewa dengan langkah politik yang diambil Prabowo. Dia yakin tak sedikit umat Islam yang ogah mendukung Prabowo jika menjadi capres di 2024 mendatang.
"Tidak akan didukung lagi (di Pilpres 2024) lah. Umat sudah kecewa," kata Ichwan. [tum]