WahanaNews.co | Massa pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe satroni Mako Brimob Kotaraja, Jayapura, Papua dengan berbekal panah dan senjata tajam.
Mereka langsung menyerang petugas di Mako Brimob Kotaraja karena tidak terima dengan langkah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap kemudian menahan Lukas.
Baca Juga:
Ramai Usulan Daerah Istimewa, DPR Singgung Risiko Ketimpangan
"Massa yang datang menggunakan benda tajam dan beberapa panah, langsung menyerang petugas hingga petugas yang saat itu tidak terlalu banyak jumlahnya, harus melepaskan tembakan untuk membubarkan massa," demikian laporan jurnalis Transmedia, Andre Kirwel, seperti disiarkan CNNTV, Selasa (10/1).
Dia menerangkan, polisi kemudian melakukan penangkapan merespons serangan para pendukung Lukas itu.
Polisi juga melakukan langkah untuk mengantisipasi serangan berikutnya dengan menurunkan personel Brimob untuk melakukan penjagaan di Mako Brimob Kotaraja dan Bandara Sentani.
Baca Juga:
Poster 'Free Papua' Cs di Forum PBB Cederai Kehormatan Negara, Kemlu RI Buka Suara
"Beberapa truk mengangkut pasukan juga dikerahkan ke area Bandara Sentani," katanya.
Lukas diproses hukum oleh KPK lantaran diduga telah menerima suap dan gratifikasi senilai miliaran rupiah. Dia belum ditahan KPK lantaran selalu mangkir saat dipanggil penyidik.
KPK baru menahan Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka dalam kasus dugaan suap terkait dengan proyek infrastruktur di Pemerintah Provinsi Papua.