WahanaNews.co | Jaksa Agung ST Burhanuddin dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) atas dugaan memiliki dua istri atau poligami, dan salah satu istrinya diduga merupakan pejabat di Kejaksaan Agung.
Politikus Gerindra Arief Poyuono memastikan bahwa serangan yang mengarah pada Jaksa Agung ST Burhanuddin tak lebih dari isu murahan.
Baca Juga:
Pengadilan China Vonis Mati Pejabat Korupsi Rp2,4 Triliun
“Itu tidak benar. Itu (ulah) kaki tangan para koruptor yang mulai ketar-ketir dengan gebrakan Kejaksaan Agung dalam mengungkap kasus kasus korupsi kelas kakap, yang banyak melibatkan BUMN,” sebutnya, Sabtu (6/11).
Arief menilai mereka mencoba menghancurkan pribadi Jaksa Agung yang sedang bekerja menjalankan perintah presiden.
“Kampungan banget ya, yang mencoba menghancurkan pribadi Jaksa Agung, yang sedang bekerja menjalankan perintah Kangmas Jokowi untuk melakukan pemberantasan, mengungkap dan menangkap para pelaku korupsi kakap di Indonesia,” sebutnya.
Baca Juga:
Dibekuk Intel TNI, Pak Tua Penghuni Gubuk Ternyata Koruptor Kakap Rp 1,3 Triliun
“Jelas kok orang-orang yang saat ini menyerang pribadi Jaksa Agung dipastikan diongkosi oleh pelaku-pelaku korupsi, yang mulai ketakutan, karena ketegasan dan keberanian Jaksa Agung dalam melakukan pemberantasan korupsi, apalagi saat Jaksa Agung akan menuntut para pelaku tindak pidana korupsi dengan hukuman mati,” paparnya.
Lalu, lanjut Arief, para calon pesakitan koruptor itu makin menjadi-jadi untuk terus mencoba menyerang pribadi Jaksa Agung, yang sebenarnya bukan sebagai dasar untuk melemahkan Jaksa Agung.
“Nah, bagi para penyuara-penyuara bayaran dari koruptor yang mendelegitimasi kejaksaan Agung dan Jaksa Agung, pada akhirnya akan gigit jari, dah… karena bohir-bohir tidak berapa lama lagi dipastikan dikandangi sebagai pesakitan koruptor,” pungkasnya. [rin]