WahanaNews.co | Koordinator Media Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Luthfi Yufrizal, menyebutkan kericuhan terjadi saat massa yang dikomandonya sudah bubar.
Luthfi menegaskan kericuhan bukan dari massa BEM SI tetapi oleh oknum provokator dan penyusup.
Baca Juga:
Berhadiah Rp 50 Juta, Pengacara Gelar Sayembara Ungkap Pelucut Celana Ade Armando
"Kerusuhan itu bukan oleh kami dari BEM SI, aksi kami damai dan sudah tersampaikan aspirasinya dengan baik, Setelah kami bubar baru mulai berdatangan oknum provokator dan penyusup" tegas Luthfi.
Luthfi mengatakan aksi damai itu berjalan dengan baik dan damai karena mendapatkan pengawalan yang ketat oleh aparat Kepolisian.
Sehingga aspirasi BEM SI dapat tersampaikan dengan baik kepada Pimpinan DPR.
Baca Juga:
Polisi Didesak Tangkap Pria Gondrong yang Lucuti Celana Ade Armando
Luthfi melanjutkan, bahwa mereka akan terus mengawal semua tuntutan ini sampai tuntas.
Lanjutan Aksi 28 Maret
Sementarai itu, aksi BEM SI ini merupakan lanjutan dari aksinya pada 28 Maret 2022 lalu.
Mereka menuntut sejumlah hal di antaranya, menolak wacana penundaan pemilu atau amandemen pemilu, mengkaji ulang UU IKN dan menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Aspirasi itu lantas diterima langsung oleh sejumlah wakil ketua DPR yakni Sufmi Dasco, Rahmat Gobel dan Lodewijk Paulus di dampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Koordinator Pusat BEM SI Kahar mengungkapkan bahwa aspirasi yang disampaikan itu murni dari suara Rakyat untuk disampaikan ke wakil rakyat .
"Aspirasi ini murni dari suara rakyat untuk disampaikan ke wakil rakyat, kami meminta pimpinan DPR di sini mewakili suara Rakyat bukan Suara Partai Politik" ujar Kahar. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.