Padahal pada survei PWS Januari 2022 masih terdapat 39,7% yang menyatakan ekonomi rumah tangganya semakin baik. Sebaliknya, kata Tidzi, yang menyatakan ekonomi rumah tangganya lebih buruk meningkat dari 18,8% (survei Januari) menjadi 29,8% (survei Juni).
"Berbagai masalah nasional yang muncul dalam beberapa bulan terakhir, seperti masalah minyak goreng, kenaikan harga BBM dan tariff listrik, melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok, isu perpanjangan masa jabatan presiden dan sebagainya, nampaknya cukup menggerus tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah (termasuk terhadap para menteri kabinet)," katanya.
Baca Juga:
Gantikan Budi Gunawan, Jokowi Tunjuk Herindra Jadi Kepala BIN
Di samping kinerja para menteri serta tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, Tidzi mengungkap bahwa PWS juga melakukan survei tentang kelayakan para menteri dan pejabat setingkat menteri maju sebagai capres 2024.
"Ketika PWS menanyakan kepada responden, siapakah diantara para menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang paling layak maju sebagai capres pada Pemilu 2024, ternyata bagian terbesar publik (40,5%) menyebut nama Menhan Prabowo Subianto," ucapnya.
"Menteri atau pejabat lain yang juga dinilai publik layak nyapres pada Pemilu 2024 mendatang adalah Menparekraf Sandiaga Uno (15,4%), Kapala KSP Moeldoko (10,2%), Menteri BUMN Erick Thohir (8,7%), dan Mensos Tri Risma Harini (7,5%)," sambungnya.
Baca Juga:
Menhan Prabowo Subianto Terima Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama di Mabes Polri
Sementara itu, Tidzi mengatakan, Menkopolhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mendagri Tito Karnavian, dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan juga masuk daftar menteri yang layak nyapres pada 2024 nanti, namun elektabilitasnya tidak begitu signifikan.
Sebagai informasi, survei PWS dilaksanakan pada tanggal 15-28 Juni 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
Jumlah sampel sebesar 1420 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Margin of error +/- 2.6 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.