Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi juga turut mengomentari cuitan Saiful Mujani yang membalas kritik Rocky. Ia menilai dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut salah tentang pembiayaan LSI.
"Belum apa-apa Rocky Gerung sudah salah. Yang biayai LSI bukan World Bank, tapi JICA," tulis Burhanuddin dalam Twitter-nya.
Baca Juga:
Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen
Menurut dia, lembaga survei tidak melakukan penipuan. Ia juga meyakini hal tersebut lantaran lembaga survei telah dipercaya banyak pihak, salah satunya partai politik.
"Kalau lembaga-lembaga survei itu tipu-tipu seperti kata Rocky, tidak mungkin partai-partai, lembaga-lembaga internasional, dan lain-lain meminta survei ke kami," ucapnya.
Ia menjamin hal tersebut lantaran menurutnya tak akan ada elite politik yang mau tertipi lembaga survei. Menurutnya, elite politik harus memprotes logika Rocky.
Baca Juga:
Survei LSI: 54 Persen Responden Bukan Penerima Bansos Dukung Prabowo-Gibran
"Masak elite politik mau aja kena tipu? Harusnya elite politik protes ke Rocky Gerung karena kalau mengikuti logika Rocky, elite politik dan partai-partai yang rajin meminta survei itu dungu karena mau aja kena tipu," kata dia.
Sebelumnya, Rocky Gerung mengatakan LSI dulunya merupakan satu-satunya lembaga survei di Indonesia dalam sebuah unggahan video di Twitter. Menurutnya, LSI dibiayai bank dunia untuk mem-backup demokrasi di Indonesia.
"Dulu lembaga survei cuma satu, namanya lembaga survei indonesia. Dibiayai world bank untuk membackup demokrasi. Enggak ada yang bayar di situ, karena itu uang dunia, uang world bank," kata dia.