Benny menjelaskan akibat-akibat dari tidak digaungkannya kembali Pancasila di masyarakat.
"Hilang (Pancasila) 23 tahun di dunia pendidikan, berdampak kepada generasi muda. Mereka tidak mengenal Pancasila, dan hasil riset dari Setarra Institute menunjukkan 83,3% murid SMA di kota-kota besar Indonesia menyatakan Pancasila bisa digantikan. Ini warning bagi kita semua; Pancasila perlu diajarkan kembali, tetapi bukan teori dan hafalan, tetapi dengan aplikasi dan perilaku yang betul dikerjakan," lanjutnya.
Baca Juga:
Bolehkan Anggota Paskibraka Pakai Jilbab saat Upacara, Kepala BPIP Minta Maaf
"70 persen aplikasi, 30 persen teori. Pancasila dikembalikan lagi kepada dunia pendidikan oleh Bapak Jokowi. Sudah akan dilaksanakan mata pelajaran Pancasila di tingkat PAUD sampai SMA tahun ini," ungkapnya.
Soal Revolusi Mental yang sering digaungkan pemerintah saat ini, budayawan itu menyerukan bahwa revolusi mental memang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
"Pancasila menjadi dasar gerakan revolusi. Aplikasi Pancasila di kehidupan, terlihat dari nilai ketuhanan, keadilan, kemanusiaan, gotong royong, dan persatuan yang terjadi di masyarakat," kata dia.
Baca Juga:
BPIP Akhirnya Izinkan Paskibraka Berjilbab, Ikut Instruksi Kasetpres Heru Budi
Sebagai penutup, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah ini menyatakan harapannya.
"Semoga pendidikan Pancasila ini benar diajarkan ke generasi muda Z dan Alpha, karena mereka butuh pondasi dan karakter bangsa Indonesia. Pancasila itu pendidikan karakter, untuk menjadi bintang penuntun kehidupan masyarakat Indonesia," tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.