WahanaNews.co | Ketua DPP PDIP Sa'id Abdullah menanggapi viralnya pernyataan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo seperti Raja Firaun.
Said merasa heran dengan pernyataan itu. Menurutnya, Cak Nun mestinya berada di posisi madeg mandito ratu atau menjadi penasihat raja, dan menjadi seorang guru bangsa.
Baca Juga:
Duduk Perkara Laporan Jokowi soal Tudingan Ijazah Dibeberkan Polda Metro Jaya
Sa'id curiga pernyataan tersebut disampaikan Cak Jun atas pesanan. Menurutnya, pernyataan Cak Nun justru telah merendahkan dirinya sendiri.
"Orang sekelas beliau harusnya sudah mandek mandito ratu, memilih menjadi guru dan teladan bangsa. Sangat sayangkan, pernyataan Cak Nun justru kian merendahkan dirinya sendiri," ucap Sa'id melansir CNNIndonesia.com, Rabu (18/1).
Sa'id mengaku mengagumi Cak Nun sejak muda. Namun, pernyataan itu justru menunjukkan Cak Nun kini berubah dan berbeda di usianya yang semakin tua.
Baca Juga:
Roy Suryo dan dr. Tifa Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
Menurut Said, tak ada yang bisa disamakan antara Firaun dan Jokowi. Dia bilang Firaun mengumpulkan kekayaan untuk memperkaya dia sendiri, sedangkan Jokowi tidak.
"Justru pada era saat ini Jokowi satu satu satunya Presiden yang dengan jujur mewakili negara meminta maaf atas kejahatan ham masa lalu dan berencana memulihkan hak hak korban," ucap Sa'id.
"Terlihat banyak perbedaan mendasar antara Jokowi dengan Firaun. Jadi sesungguhnya Cak Nun berbicara itu atas pesanan siapa?" Tambahnya.