Pernyataan Cak Nun yang menyamakan Presiden Jokowi dengan Firaun sempat beredar di media sosial.
Dalam video tersebut Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman. Cak Nun juga menyinggung soal Pemilu 2024.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
"Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak? Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.
"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," tambahnya.
Belakangan, Cak Nun meminta maaf atas pernyataannya tersebut meski tak spesifik terkait dengan pernyataan Jokowi Firaun.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Cak Nun menyampaikan permintaan maaf karena telah 'mengucapkan apa yang seharusnya tidak diucapkan'.
Permintaan maaf itu Cak Nun sampaikan melalui sebuah video berjudul 'Mbah Nun Kesambet' yang diunggah di channel YouTube CakNun.com, Selasa (17/1) malam.
"Saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita, atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu," kata Cak Nun. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.