WahanaNews.co | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP belum
tentu mengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2024, meski sejumlah lembaga survei mencatat
Gubernur Jawa Tengah itu punya elektabilitas tinggi.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang
Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto, mengatakan, elektabilitas tinggi yang saat ini
melekat pada Ganjar hanyalah hasil dari pemberitaan yang kemudian diangkat dan
diramaikan di media konvensional dan media sosial sehingga menjadi populer.
Baca Juga:
Kubu Ganjar Tegaskan Tak Tertarik Dukungan FPI dan PA 212
"Itu hanya buah dari sebuah news, pemberitaan. News ini di-mention, ada
yang mengutip, diramaikan, kemudian dibaca orang. Jadi news, mention, reach (jangkauan), kemudian menghasilkan popularity (popularitas), dan electability (elektabilitas),"
ungkap Bambang di Kantor DPD PDI Perjuangan, Panti
Marhaen, Semarang, Rabu (12/5/2021).
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul
ini menyebut, elektabilitas Ganjar tak lebih bagian
dari pencitraan di "udara", dan merupakan hal yang wajar dalam
"perang politik".
Kata Bambang, elektabilitas tinggi
juga tak menjamin bisa menjadi tiket mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum
PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri.
Baca Juga:
SBY Minta Petunjuk Prabowo Terkait Hambalang
Sebaliknya, yang dilihat PDI
Perjuangan adalah kinerja dan prestasi saat kader tersebut diberikan tugas
amanah dari PDI Perjuangan.
Bambang bahkan menyebut "salah
makan obat" bila ada kader PDI Perjuangan yang hari ini merasa punya
elektabilitas tinggi dan terus meminta rekomendasi.
"Belum apa-apa, perang pun belum,
ini baru "perang udara", lumrah, wajar, di politik. News-nya juga bukan news
substansi, hanya soal siapa dan peristiwa. Contoh, tidur di gerbong jadi
berita, main barongsai jadi berita, datang ke suatu tempat marah-marah jadi
berita," kata dia.
"Saat ini, yang
penting adalah kinerja, mereka diberi tugas amanah dari PDI-P sebagai Kepala Daerah, Bupati atau Gubernur, ya sudah
tunjukkan kinerjanya jadi Bupati dan Gubernur hebat.
Kalau atas dasar elektabilitas hari ini, kemudian memaksa Ketua Umum kami untuk mendapatkan
rekomendasi, itu salah makan obat," lanjut Bambang.
Dijelaskan Bambang, dalam "perang
politik" dibutuhkan "perang darat".
Saat ini,
"perang darat" belum dilakukan, karena
belum ada Calon Presiden (Capres)
yang secara tegas menyatakan maju.
"Ada enggak perang artileri,
perang infanteri enggak ada, pasukan yang bergerak serempak, seragam,
melaksanakan tugas-tugas khusus enggak ada. Perang darat enggak ada, karena memang belum ada perintah bos,"
jelas Bambang.
Nama Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, disebut masuk di urutan atas Capres 2024 menurut sejumlah lembaga survei.
Nama Ganjar kerap muncul di sejumlah
lembaga survei, bersaing dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies
Baswedan, dan Menhan, Prabowo Subianto. [qnt]